Senin, 18 Juli 2011

Tujuh hal yang harus diingat oleh Istri tentang sex

Apakah yang seorang Istri harus ingat tentang sex.
1. Sex adalah ide dari Tuhan sendiri. Tuhan memberikan itu kepada suami dan istri dalam lingkup pernikahan. Itu adalah bagian dari rencana Tuhan, dalam suatu pernikahan.

2. Bagi Suami, sex adalah urusan yang penting – ini bukan berarti atau tanda bahwa suami adalah orang yang tidak rohani . Tuhan menginginkan Suami dan Istri dapat menikmati keintiman sexual.

3. Apakah respon yang Anda berikan ketika Suami menghendaki hubungan sex ? Tidak tertarik dapat anda perlihatkan dengan rasa tidak hormat dan kurang menghargai dia. Ini tidak berarti bahwa Istri harus mengatakan “ya” setiap kali suami menghendaki hubungan sex. Tetapi ketika Istri mengatakan “tidak” maka ia harus memberikan penjelasan dan alasan yang baik dan benar dengan Istri tetap meyakinkan suami bahwa ia masih menginginkan dia.

4. Sex adalah suatu disiplin dalam pernikahan. Itu adalah bagian dimana suami dan istri saling melayani. Adalah hal yang salah jika Istri menggunakan sex sebagai hadiah (reward) kepada suami atau tidak melakukan hubungan sex sebagai hukuman ( punishment ) kepada suami. Alkitab dengan jelas bahwa suami dan istri tidak boleh saling menjauhi dalam area ini ( 1 Kor 7:5 )


5. Laki-laki berorientasi dengan apa yang dilihat. Kegairahan sexualnya dipicu melalui penglihatannya. Tidak peduli bagaimana anda melihat diri anda sendiri, suami anda tertarik melalui apa yang dilihatnya. Allah telah menciptakan laki-laki dengan keinginan untuk melihat seorang wanita dalam keadaan telanjang. Dan satu-satunya cara untuk memuaskan hasrat tersebut adalah seorang suami melihat istrinya, dan bukan wanita lain.

6. Romantisme seorang pria seperti yang digambarkan dalam novel atau “opera sabun” adalah di lebih-lebihkan. Kuat, sensitive, sangat peduli, seperti yang digambarkan dalam novel adalah sebatas karakter fiksi. Tidak ada seorang suami yang dapat meniru apa yang digambarkan oleh pengarang novel tersebut.


7. Kreatifitas adalah sesuatu yang baik. Di dalam Alkitab tidak disebutkan secara khusus bagaimana suami – istri melakukan hubungan sex. Itu berarti Suami – Istri diberi ”kebebasan” secara wajar untuk menemukan kenikmatan dalam keintiman mereka melakukan hubungan sex dalam perkawinan. Dengan memperhatikan kenyamanan dan tanpa tekanan atau paksaan dari salah satu pihak. Kegairahan dapat mendorong berbagai kreatifitas dan variasi dalam hubungan pernikahan

Tujuh hal yang harus Suami ingat tentang sex

Apakah yang harus Suami ingat tentang sex
1. Sex dan romantisme yang ada dalam film merupakan sesuatu yang dilebih-lebih kan. Janganlah mengukur dan atau meniru hubungan sex dan romantisme anda, dengan apa yang ada di film.

2. Sex mungkin pada sebagian wanita ( meskipun tidak selalu demikian ) bagi istri anda mungkin adalah prioritas yang lebih rendah dibanding dengan suami.
- Apakah anda memenuhi keinginan terbesar dari istri anda, seperti anda ingin dipenuhi keinginan anda tentang sex.
- Dapatkah anda menyebutkan 3 keinginan yang besar dalam diri istri anda tentang hubungan.

3. Istri anda menginginkan hubungan yang aman dan harmonis. Ia harus mengetahui bahwa anda menginginkan dia dengan sepenuh hati (hati, pikiran dan tubuh ). Ia harus yakin bahwa anda ada disana karena dia, dan dia adalah satu-satunya yang anda inginkan.

4. Istri anda menginginkan hubungan sex yang disebabkan karena anda mempunyai hubungan yang erat, bukan hanya sekedar tahu saja.
a. Harus menyediakan waktu untuk bersama-sama dengan istri dalam berbagai aktivitas; bercanda.
b. Kalau tidak ada kebersamaan maka ia akan kehilangan motivasi untuk melakukan hubungan sex.

5. Istri anda menginginkan suaminya adalah orang yang setia, ia tidak senang jika suaminya melakukan perzinahan. Pornograpi merupakan fantasi yang dipandang sebagai perzinahan.

6. Tidak ada formula rahasia untuk membangkitkan kegairahan sexual istri. Jika anda berfikir telah menemukan formula rahasia itu, dan anda mengulang formula tersebut maka ia akan mengubah formulanya. Ia tidak ingin dimanipulasi.

7. Istri anda sering tidak merasa aman tentang kecantikannya. Ia mengetahui segala kekurangannya. Apakah yang anda katakan tentang hal itu ? Dia perlu diyakinkan bahwa Anda senantiasa mencintainya dan mengaguminya.

Kamis, 07 Juli 2011

Our Intimacy WIth GOd

Our intimacy with God
Charles F. Stanley


Scripture: Psalm 63:1-8
I. Introduction: Do you have an intimate connection with God? The Father designed us with the emotional and spiritual capacity to have a loving, personal relationship with Him.
King David knew how to have an intimate relationship with the Lord. Although he was far from perfect, David had learned that only the Father's love could satisfy his heart's deepest longings (Ps. 63:3). The king passionately sought God through prayer, repentance, and obedience. From his example, you and I can learn how to enjoy closeness with the Father.
II. Man's Relationship with God
A. Direct. The Lord is the ultimate authority over each and every person's life—even those who refuse to acknowledge His sovereignty.

B. Distinct. If you have trusted in Jesus' death on the cross to pay for your sin-debt, you've become one of God's children and have a unique relationship with Him.

C. Distant. Sometimes God's children allow their relationship with Him to suffer. They may attend church, but might not read their Bibles faithfully or know how to relate to the Lord in prayer. As a result, they excuse sin in their lives and don't have a sense of oneness with Him.

D. Developing. Some believers passionately pursue relationship with the Father on a continual, daily basis—regardless of life's circumstances.

III. Requirements for an Intimate Relationship with God

A. A Spiritual Focus. For most people, the word "intimacy" is associated primarily with sexuality. But genuine fellowship with God involves relating to Him on an emotional and spiritual level rather than a physical one.

B. Personal Involvement. The Lord created humans in His image so that all people could relate to Him on an individual basis. The Holy Spirit lives within every believer, giving each one the ability to develop a personal friendship with Christ.

C. Trust. Intimacy cannot exist without trust. If you and I refuse to surrender to and obey God, we can't expect to have an intimate relationship with Him.

D. Love. Oneness with God must be motivated out of love, not duty. Remember that God forgave you on the basis of Christ's death on the cross. You don't have to earn His affection. Let that fact motivate you to freely and genuinely devote yourself to knowing Him better.

E. Openness and Transparency. Confess specific sins and shortcomings to the Lord. Be honest with Him, and intimacy will grow.

F. Two-way Communication. Ask the Father to show you how to hear His guidance for your life, and set aside time to listen to Him.

G. Time and Effort. You must devote yourself to knowing the Lord if you want to experience the fullness of friendship with Him.

IV. Benefits of Intimacy with the Father

A. Stability. In the midst of life's storms, a solid relationship with God is your anchor.

B. Security. You can have the assurance that He is always with you, ready to help in any situation or circumstance.

C. Serenity. Intimacy gives you quietness and peace in your spirit, no matter what happens. You can trust that the Lord will guide you through difficulty.

D. Sensitivity. God will give you greater spiritual understanding and increased awareness to the needs of others. .

V. Barriers to Intimacy

A. Pride. Some put their trust in themselves and pursue relationships, accomplishments, or possessions instead of a relationship with the Father.

B. Rebellion. When we deliberately disobey the Lord, we cannot have intimacy with Him.

C. Hurry. Some people never find intimacy with God because they are always impatient.

VI. Conclusion: I pray your relationship with God is characterized by unity, surrender, and joy. But if you aren't experiencing intimacy with the Lord, He desires to reveal Himself in a personal way to you. Let go of pride, confess your sin and rebellion, and devote yourself to a relationship with Him. David wrote, "In Your presence is fullness of joy; in Your right hand there are pleasures forever" (Ps. 16:11). Only God can satisfy the deepest longings of your heart. Take time to discover the awesome depth of the Father's love through an intimate relationship with Him.